Rabu, 20 April 2016

ISU REKLAMASI PANTAI TANJUNG BENOA



    
                 

Reklamasi Tanjung Benoa di Bali menjadi isu yang sangat hangat dewasa ini di Bali. Rencana Reklamasi ini dilatar belakangi oleh Pulau Pudut yang belakangan nyaris tenggelam akibat perubahan alam, meresahkan warga Desa Tanjung Benoa karena sejumlah alasan. Terutama khawatir akan gelombang besar yg kemungkinan akan langsung menerjang pesisir barat Tanjung Benoa tidak akan bisa dihalangi lagi oleh pulau Pudut. Jika Pulau Pudut bisa dikembalikan lagi keberadaanya melalui reklamasi, maka harapan warga Tanjung Benoa adalah selain terhindar dari bencana alam berupa gelombang besar atau tsunami, di lahan Pulau Pudut juga bisa dibangunnya sejumlah fasilitas seperti sekolah, puskesmas dan konservasi penyu. Mereka pada dasarnya menyetujui reklamasi asalkan material reklamasi tidak diambil dengan cara pengerukan di laut sekitarnya, melainkan didatangkan dari luar wilayah tersebut. Tetapi oleh Pemerintah Daerah Bali hal tersebut di serahkan pengelolaannya terhadap investor yaitu PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI) milik pengusaha nasional ternama Tommy Winata, dimana oleh investor asing Reklamasi itu diproyeksikan untuk dijadikan kawasan seperti pulau sentosa seperti yang ada di Negara Singapura, yang didaerah reklamasi akan dibangun sebuah kawasan wisata terpadu yang dilengkapi mulai dari tempat ibadah untuk lima agama, taman budaya, taman rekreasi, rumah sakit internasional, perguruan tinggi, perumahan marina yang masing-masing dilengkapi dermaga
yacht
pribadi, perumahan pinggir pantai, apartemen, hotel, area komersial, lapangan golf, bahkan ada rencana pembangunan sirkuit F1 internasional di daerah pulau pudut yang direklamasi. Hasil penelitian Puslit Geoteknologi LIPI tahun 2010 menunjukkan bahwa wilayah Bali Selatan, khususnya sekitar Teluk Benoa seperti Serangan, Benoa, Bualu, Tanjung Benoa, merupakan daerah likuifaksi atau daerah rawan amblesan. Hasil perhitungan analisis potensi likuifaksi penurunan di daerah ini menunjukkan bahwa hampir semua titik pengujian mengindikasikan terjadinya likuifaksi dan penurunan. Zona likuifaksi terkonsentrasi di bagian tengah daerah studi pada kedalaman kisaran 0,2
15 meter. Konsentrasi penurunan yang tinggi terutama di daerah Sanur, Serangan, Benoa, Bualu, Tanjung Benoa. Potensi likuifaksi yang diikuti oleh penurunan lapisan tanah di wilayah ini perlu mendapat perhatian dalam pengembangan wilayah, pembangunan infrastruktur bangunan tinggi, sarana jalan dan jembatan untuk mendukung upaya pencegahan . bencana gempa yang terjadi dimassa mendatang
”Kajian LIPI ini soal potensi likuifaksi di
Bali Selatan khususnya wilayah sekitar Teluk Benoa sama sekali tidak dijadikan pertimbangan kajian. Jika reklamasi ini dilanjutkan akan sangat berbahaya berbahaya.

pendapat saya pribadi : teluk benoa akan di revitalisasi saya tidak setuju karna, itu disana adalah tempat pencarian orang disekitarnya. karna kalau reluk benoa tersebut di reklamasi akan mnyebabkan dampak yang sangat banyak sekali, bayangkan saja di bali setiap malem saja udah macet dan ramai. apakah masih ingin di reklamasi ?

SUMBER : http://www.forbali.org

CARA MENGATASI&MENCEGAH TERORISME PASIF&AKTIF


                                       

                                           https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR4qibptORYthZIbW6Kip5f97JnZjUbSW7NbzXZaGQ-u0PUpQCd

Banyak orang tentu setuju jika dikatakan pemuda adalah penerus bangsa, yang akan meneruskan roda pemerintahan nantinya. Sebab itulah peran pemuda dalam segala aspek kehidupan, terutama kehidupan bernegara, sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan bangsa untuk saat ini maupun di tahun-tahun berikutnya nanti.
Pemuda memiliki fungsi dan peran penting dalam keikutsertaannya membela bangsa dan negara. Aksi pemuda dalam berbangsa dan bernegara sangat diperlukan untuk membantu membangun kestabilan kondisi dalam negeri dan menjaga martabat bangsa di mata bangsa lainnya.
Sebagai agen of change, atau sebagai agen perubahan, setiap warga tentu menginginkan untuk melahirkan pemuda yang berdedikasi tingggi pada masa depan, baik masa depannya, maupun masa depan sebuah bangsa. Sebab kemajuan suatu negara bergantung pada apa yang dilakukan generasi muda terhadap negaranya.
Jika generasi muda dalam suatu negara hancur, dalam arti tidak dapat diandalkan sama sekali, maka besar kemungkinan negara itupun akan mengalami kemunduran yang signifikan. Contoh sederhana adalah generasi muda yang candu narkoba. Selanjutnya tentu kita semua dapat membayangkan sesuatu yang lebih mengerikan dari akibat rusaknya suatu bangsa akibat pemuda yang hanya candu pada narkoba. Maka perubahan apa yang bisa diharapkan dari mereka yang hanya duduk menikmati dirinya sendiri tanpa melakukan apapun untuk kemajuan masa depannya ataupun masa depan suatu bangsa?
Untuk itu, peran pemuda sangatlah penting, termasuk dalam hal penumpasan terorisme dalam suatu negara. Aksi terorisme tidak hanya meresahkan warga, namun juga merusak kestabilan dan keamanan suatu negara, yang tentu akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

http://wahyublahe.damai.id/wp-content/uploads/sites/794/2015/10/Terorisme.jpg 
Beberapa pernyataan yang harus disimak, yakni :
Dikutip dari antaranews.com tentang pernyataan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan), Yuddy Chrisnandi, yakni berbicara tentang terorisme itu adalah berbicara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menpan mengatakan perlu ada sinergi secara total antara lembaga-lembaga pemerintah dan segenap lapisan masyarakat untuk melakukan tindakan preventif dalam rangka penanggulangan terorisme di Indonesia. Sebab terorisme bukan sekadar isu biasa, tetapi merupakan sesuatu yang harus diwaspadai, dipahami, dan ditanggulangi bersama. Menpan mengajak semua pihak bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bahu membahu dalam mencegah bahaya terorisme.
Sedangkan menurut Puskominfo, terorisme merupakan kejahatan kemanusiaan yang sangat berbahaya terhadap peradaban, kejahatan luar biasa (Ultra Ordinary Crimes) dan kejahatan terorganisir.
Masih menurut Puskominfo, yang menjadi sasaran aksi terorisme adalah warga sipil untuk menimbulkan ketakutan dan menimbulkan ketidakpercayaan sehingga menghambat, merusak, bahkan mematikan produktifitas.
Untuk itu, penumpasan aksi terorisme tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, Polri, TNI, tokoh-tokoh ataupun pihak-pihak tertentu yang memanggku jabatan dalam negara, namun pemuda pun harus ikut andil dalam aksi mencegah dan menumpas aksi terorisme yang mengganggu kedamaian suatu negara.
Sebagai aksi dalam mencegah aksi terorisme, Komjen Pol Saud Usman Nasution, mengatakan bahwa pencegahan terorisme di kalangan generasi muda, khususnya pelajar adalah upaya untuk membentuk generasi muda yang tangguh dalam menghadapi ‘serangan’ paham kekerasan dan terorisme.
Disini saya juga mengutip dari liputan6.com pernyataan Pengamat Terorisme, Al Chaidar, menyatakan ada sekitar 200 orang berpotensi menjadi terorisme di tanah air yang masih belum terungkap. Sedangkan menurut Ansyaad Mbai, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, mengatakan bahwa ada sekitar 100 orang yang berpotensi menjadi teroris.
Hal ini tentu berdasarkan aksi terorisme yang juga mengincar kaum muda untuk dijadikan teroris. Pemuda menjadi target perekrutan teroris dengan cara doktrinasi. Kaum muda merupakan sasaran yang empuk untuk dipengaruhi dan didoktrin dengan janji-janji palsu terkait aksi terorisme dan gelar syahid ketika mati dalam tindak terorisme, sehingga tidak sedikit pemuda terjerumus dalam makna kesesatan yang ditularkan oleh para pelaku.
Kurangnya peran andil pemuda dalam pencegahan dan pemberantasan terorisme di Indonesia, menyebabkan pemuda Indonesia mudah terjerumus dan meyakini segala doktrin yang diberikan pelaku, sehingga mau diperintah dengan sukarela untuk melakukan aksi terorisme.
Fakta Terorisme di Indonesia
Fakta terorisme yang terjadi di Indonesia bukanlah suatu rahasia yang bisa ditutup-tutupi keberadaannya. Indonesia telah lama menjadi sarang terorisme. Aksi Terorisme di Indonesia sepanjang tahun 2000-2009 saja tercatat telah terjadi 22 pengeboman. Namun aksi terorisme di Indonesia sebenarnya dimulai sejak ledakan bom yang terjadi di kompleks Perguruan Cikini dalam upaya pembunuhan Presiden Pertama RI, Ir Soekarno, pada tahun 1962.
Aksi terorisme di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton di Mega Kuningan pada jumat pagi, tanggal 17 Juli 2009 menewaskan 9 orang dan melukai setidaknya 55 orang. Aksi terorisme di Plaza Atrium, Senen, Jakarta, pada bulan Agustus 2001, setidaknya melukai enam orang, dan masih banyak aksi-aksi terorisme yang menelan korban di daerah-daerah di Indonesia.
Banyaknya aksi teror yang terjadi di Indonesia tersebut, menandakan Indonesia harus tetap siaga, agar pemuda-pemuda Indonesia tidak terjerumus dalam aksi teror tersebut. Sebab kebanyakan pelaku terorisme di Indonesia adalah dari kalangan anak muda yang berusia di bawah 30 tahun.
Upaya pencegahan terorisme sebenarnya sudah sering disampaikan oleh kepolisian dan Densus 88, namun tanpa pembinaan terhadap kaum muda, upaya pencegahan terorisme tentu tidak akan berjalan sempurna, karena target doktrin terorisme adalah pemuda sebagai pelakunya.
Kebanyakan aksi-aksi terorisme adalah dilatarbelakangi oleh motif – motif tertentu seperti motif perang suci, motif ekonomi, motif balas dendam, dan motif-motif berdasarkan aliran kepercayaan tertentu. Kefanatikan yang berlebihan terhadap suatu aliran kepercayaan, disebut menjadi fakor penting keterlibatan seseorang dalam berbagai aksi terorisme.
Doktrin terorisme untuk memprovokasi generasi muda bisa dalam bentuk provokasi agama, misalnya pidato-pidato keagamaan yang memprovokasi terorisme, menggerakkan massa baik sembunyi-sembunyi ataupun secara terbuka untuk melakukan penyerangan, pelatihan perang, menulis buku-buku yang memprovokasi dan menebar kebencian kepada negara dan agama, membuat pernyataan sikap yang mengarah pada kegiatan terorisme, dan lain sebagainya.
Solusi Pencegahan Terorisme
Pemuda harus diberi pembinaan tentang pelurusan pesan-pesan moral dalam agama dan akhlak moral dalam bernegara, agar terjadi keseimbangan antara beragama dan bernegara. Tanpa dukungan kaum muda di dalam upaya pencegahan dan pemberantasan terorisme, maka upaya yang dilakukan masihlah terbilang lemah.
Lemahnya dukungan pemuda akan turut memperlemah langkah-langkah pemberantasan terorisme oleh pemerintah. Dengan demikian, setidaknya pemuda memberi dukungan pada pemerintah untuk mencegah dan memberantas ancaman terorisme melalui aksi nyata.
Peran generasi muda dalam mencegah dan memberantas ancaman terorisme adalah dengan ikut serta membantu pemerintah dalam berbagai hal terkait pencegahan dan pemberantasan aksi terorisme.
Peran saya selaku generasi muda, dengan ikut memberikan sumbangan ide kreatif melalui tulisan tentang “Damai Dalam Sumpah Pemuda” yang tema pembahasannya Peran Generasi muda Dalam Pencegahan Terorisme.
Adapun..
Pembinaan dan pendidikan yang bisa diberikan oleh pemerintah terkait pencegahan dan pemberantasan aksi terorisme adalah pendidikan pada generasi muda, baik secara formal maupun Non formal, sosialisasi, kampanye, dan lain sebagainya.
Pembinaan terhadap kaum muda menjadi upaya yang baik untuk mencegah masuknya faham terorisme pada diri pemuda. Pemuda harus sadar akan pentingnya pencegahan faham terorisme di kalangan muda itu sendiri. Pemuda harus sadar bahwa sebagai agen perubahan, mereka harus turut serta dalam menjaga keberlangsungan hukum di dalam setiap upaya memberantas terorisme di Indonesia, agar tercipta kestabilan dan keamanan dalam negeri.
Sejauh ini dampak terorisme belum menyentuh pemuda disekeliling saya. Apakah itu perasaan saja saja, padahal di banyak pemberitaan sudah sangat nyata ada. Namun, peran yang harus nyata adalah perlu adanya persiapan akan Terorisme Mental kepada dan dari generasi muda yang akan diserang/diganggu. Mental generasi muda yang dirusak, baik itu berbentuk doktrin ataupun dari cara-cara terbaru dalam merusak mental generasi muda untuk semakin mudah dirusak. Oleh karena itu persiapkan diri kita, kalian dan mereka yang telah dan ingin siap menghadapi yang namanya bentuk-bentuk aksi ataupun gerakan mengarah pada teror-isme.
SUMBER : http://wahyublahe.damai.id/2015/10/10/generasi-muda-solusi-cegah-hidupnya-terorisme-ini-langkah-nyatanya/

Cinta kepada sesama vespa

Satu Vespa Sejuta Saudara !!!

konvoi vespa
“Tak kenal maka tak sayang”. Pepatah itu memang benar namun tidak berlaku pada vespa. Siapa yang tak kenal dengan kendaraan unik roda dua asal Italia? Komunitas vespa ada di lebih dari 200 negara dan Indonesia memiliki komunitas vespa terbesar kedua setelah Italia.
Vespa masuk ke Indonesia pada tahun 1960 melalui ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) PT Danmotors Vespa Indonesia/DVI di Pulo Gadung Jakarta yang sekarang sudah tidak aktif lagi (sekarang dipegang oleh PT Sentra Kreasi Niaga/SKN sebagai dealer utama saja bukan importir atau distributor eksklusif). Vespa saat itu mempunyai kedudukan yang sangat tinggi, terbukti dengan harga vespa saat itu setara dengan harga sebuah rumah tipe standar. Seiring dengan kedatangan Honda ke pasar dunia yang turut menggoyahkan berbagai merk motor, Indonesia ternyata tidak luput dari fenomena tersebut. Vespa menjadi salah satu merk sepeda motor yang “tergusur” oleh motor Jepang, meski pada awalnya harga vespa Sprint saat itu bahkan sedikit lebih mahal daripada motor Honda CB 200 Twin Cakram yang saat itu merupakan motor Honda paling mahal.
Di Indonesia banyak sekali terdapat komunitas vespa dan mereka tersebar dari Sabang sampai dengan Merauke. Walaupun umur, pekerjaan, dan jenis vespa yang dikendarai berbeda-beda, namun komunitas vespa ini selalu menjunjung rasa solidaritas sesama penggunanya. Dengan slogan “Satu Vespa Sejuta Saudara”, pengendara motor vespa ini terlihat kompak ketika bertemu di jalan. Walaupun mereka tidak saling mengenal, namun ketika melihat ada sesama pengendara vespa yang mogok di jalan maka si pengendara vespa yang lain akan berhenti untuk menawarkan bantuan. Tak hanya itu saja, di jalan pun ketika berpapasan mereka akan saling menegur sapa dengan membunyikan klakson atau sekedar melempar senyuman.
bonceng vespa
Kebersamaan dan interaksi yang baik diantara vespa membuat terjalinnya hubungan baik diantara satu sama lain. Tanpa harus diminta bahkan dipaksa komunitas vespa maupun pencinta vespa telah terbiasa dengan solidaritas. Rasa solidaritas tersebut telah muncul dari setiap individu masing-masing, walaupun tidak semua terikat kedalam satu komunitas yang sama.
Bobby (19) seorang scooterist menjelaskan “karena vespa jenisnya sama dari bentuk dan segala macam, mungkin solidaritas dalam vespa sendiri sudah ada sejak vespa pertama kali muncul di Indonesia. Dan kalo anda melihat ada vespa mogok di pinggir jalan dan ada scooterist datang dan nge bantuin itu ngga heran karena itu udah menjadi budaya dari dulu”
Bobby mempunyai kesan tersendiri saat naik vespa “ada di suatu waktu saya pernah nge bantu vespa mogok di daerah senayan dan jujur aja saya sendiri masih belom mengerti masalah mesin tetapi saya samperin siapa tau bisa ngebantu. Kebetuan saat itu saya abis touring dan alat-alat yang dibutuhkan itu ada. Syukur vespanya bisa jalan lagi dan itu adalah pengalaman yang berkesan buat saya”. Saat ini bobby menggunakan vespa LS 150 (vespa matic) dan berharap jika dia sudah punya penghasilan sendiri, ia ingin mempunyai satu vespa classic.
Jika anda pernah melihat satu vespa mendorong vespa lain dengan kaki itu disebut dengan stut. Istilah “stut” adalah dimana jika vespa dalam keadaan tidak bisa di nyalakan di dorong dari belakang menggunakan kaki sebagai pendorong. Biasanya vespa di “stut” jika bensinya habis, platina tidak menghasilkan api, tali gas nyangkut dan lain lain. Jika anda sedang menolong vespa dan tidak mengerti cara membetulkan nya, solusinya cukup di “stut” hingga bengkel terdekat.
stut
Semua bentuk solidaritas komunitas vespa maupun non-komunitas tersebut di latar belakangi beberapa faktor yaitu rasa senang dan cinta pengguna vespa terhadap vespa itu sendiri. Perasaan senang dan cinta pengguna vespa terhadap vespanya dapat terlihat pada cara mereka merawat vespanya. Ataupun dengan adanya slogan – slogan dan motto dari pengguna vespa yang memotivasi rasa persaudaraan di antara mereka.
Ada beberapa Slogan yang sudah mendarah daging di setiap Scooterist (sebutan untuk pengguna vespa) yaitu: “Semua Vespa itu Bersaudara”.
Maksudnya adalah semua pengguna vespa dimana pun berada adalah saudara, entah berasal dari keluarga kaya atau miskin, berasal dari daerah mana pun dari sabang sampai merauke, tanpa memandang perbedaan usia, jenis kelamin, warna kulit, penampilan, pendidikan, bahasa, ras, suku, dan sebagainya, asalkan memiliki vespa maka dianggap sebagai saudara. Dengan dianggap sebagai saudara, sehingga jika saudara mengalami kesulitan, maka yang lainya akan membantu. Dengan berlandaskan itulah semua pengguna vespa merasa aman menggunakan vespanya yang sudah tua kemana pun pergi. Berikut bukti adanya rasa solidaritas dalam komunitas vespa, surat tersebut menunjukan tingginya rasa solidaritas.
“nanem”
Maksudnya mereka percaya bahwa segala perbuatan yang mereka lakukan sekarang akan dibalas dikemudian hari. Oleh karena itu, dimana pun mereka berada, mereka selalu menerapkan prinsip tersebut. Mereka juga percaya bahwa jika mereka menolong orang lain, maka suatu saat nanti mereka pasti akan ditolong juga ketika mendapatkan kesulitan.
Dan yang terakhir adalah “Satu jalan satu tujuan satu kata bersatu tanpa ada perbedaan”.
Semua pengguna vespa di manapun berada adalah sama, sehingga diantara sesama pengguna vespa baik dari aliran Gembel, Classic, Mods, dan lain sebagainya akan diperlakukan sama tanpa ada diskriminasi. Hal tersebut terlihat ketika suatu komunitas mengadakan hajatan, semua pengguna vespa di seluruh Indonesia diundang tanpa ada kecuali. Pada saat berangkat ke tempat hajatanpun mereka bersama-sama, tidak memilih-milih teman. Dalam perjalanan, mereka tidak segan untuk berbagi makanan, minuman, oli, dan keperluan lain yang bisa digunakan bersama. Saat mereka melakukan perjalanan (touring), mereka memiliki satu jalan, satu tujuan, satu kata, dan mereka pun bersatu tanpa ada perbedaan dan diskriminasi di dalamnya.
Meskipun sudah berumur puluhan tahun, namun vespa tetap dijaga dan dirawat. Banyak diantara mereka yang memodifikasi vespa mereka menjadi lebih bagus dan indah. Ada pula yang memodifikasi vespa mereka menjadi vespa gembel.
vespa gembel
Komunitas penggemar vespa gembel atau istilah keren nya Rat scooter. Kalau kebanyakan orang suka pamer kemewahan, mereka justru pamer kegembelan. Komunitas ini mudah dikenali. Mereka umumnya mengendarai vespa rombeng tahun 1980-an atau 1995-an yang dimodifikasi sesuka hati hingga bentuknya aneh-aneh. Ada yang mengganti setang vespanya dengan setang tinggi menjulang. Mereka menyebut model ini sebagai vespa setang monyet karena pengendaranya akan terlihat seperti monyet yang sedang menggelayut di batang pohon.Ada yang menambahi gerobak di samping vespanya. Ada pula yang menceperkan dan memanjangkan badan vespa hingga bermeter-meter. Yang begini mereka sebut vespa long.
Solidaritas sosial adalah suatu tindakan yang membangkitkan semangat hidup bukan hanya sekedar perasaan kasihan namun tidak ada tindakan nyata. Diasumsikan bahwa solidaritas sosial komunitas vespa gembel mempunyai tingkat solidaritas sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan komunitas vespa lainnya. Hal ini dikarenakan pada komunitas vespa gembel, sebagian besar anggotanya memang benar-benar dari kalangan orang tidak mampu, dari kalangan ekonomi yang terjepit. Sesama anggota merasakan bahwa kehidupan mereka sama-sama susah sehingga muncul perasaan senasib sepenanggungan.
Di dunia nyata, kelas ini sering kali dipandang sebelah mata. Mereka kerap diabaikan dan dipinggirkan. Nah, lewat vespa gembel mereka menciptakan ruang ekspresi sendiri dan merebut perhatian orang lain. Lewat kegembelannya, mereka menyelipkan semacam demokrasi di jalanan. Bagi mereka, jalanan yang sering digunakan orang-orang kaya untuk memamerkan mobil dan motor mewah, juga harus bisa menjadi ruang bagi rakyat jelata berkantong kecil. Kebanyakan penggemar vespa gembel memang berasal dari kelompok menengah ke bawah. Mereka umumnya pengangguran, mahasiswa, atau buruh serabutan. Namun ada pula yang berprofesi sebagai seniman, guru, atau pemilik bengkel.
Mengembara adalah bagian hidup dari komunitas vespa gembel. Meski uang pas-pasan, anggota komunitas ini bisa melakukan perjalanan selama berbulan-bulan. Untuk hidup, mereka mengandalkan solidaritas. Barangkali tidak ada yang bisa mengalahkan solidaritas sosial komunitas vespa gembel.
Yang patut diacungi jempol adalah prinsip pelaku komunitas ini. Tidak mudah untuk mengambil keputusan hidup di suatu budaya minoritas yang sarat dengan unsur kesederhanaan ditengah terpaan budaya popular yang mengikuti trend. Bagi mereka kepuasan batin adalah tujuan utama. Dengan menggembelkan diri, kebebebasan untuk mengekspresikan jiwa menjadi lebih terbuka.
Berbeda dengan vespa aliran gembel, vespa aliran mods memiliki perbedaan 180 derajat.
Ketika vespa dan fashion digabungkan maka akan muncul keanehan, unik dan mencuri perhatian bagi yang melihatnya. Bayangkan saja, vespa kendaraan yang di kategorikan jadul (jaman dahulu) di kendarai oleh seorang yang berdandan modis, rapih dan trendy seperti seseorang yang ingin pergi ke pesta. Itulah tadi salah satu ciri Mods, seorang yang fashionable berkendara vespa. Tapi tidak seluruhnya juga orang-orang yang berpakaian rapih dan berkendara vespa itu adalah penyuka Mods. Bisa jadi mereka memang senang vespa dan suka berpakaian rapih.
vespa lovers
Banyak hal yang harus di jabarkan mengenai Mods itu sendiri. Dan dari berbagai komunitas penyuka Mods terkadang tidak secara keseluruhan meng-copy kebiasaan-kebiasaan para Mods di Inggris. Ada komunitas yang kerap di sebut “garis keras” yang harus total seperti Mods Inggris, baik kultur juga fashion. Ada juga komunitas Mods yang lebih cendrung kepada fashion dan penampilan vespa. Banyak ragam mengenai komunitas Mods itu sendiri, meski berkiblat kepada Mods British tapi menyimpan ragam perbedaan. Banyak hal yang menyebabkan perbedaan tersebut, baik dari idiologi, kultur kebudayaan, serta kesanggupan ekonomi.
vespa lover
Secara keseluruhan Mods itu punya satu ciri khas yang pasti. Yaitu: gaya dalam berpakaian. Gaya yang dimaksudkan di sini bukan harus up to date, tapi memiliki kesan rapih secara umum. Saat vespa itu dianggap kendaraan masa lalu, kemudian di kendarai dengan seorang yang berdandan masa kini ada keunikan tersendiri, malah kadang mengundang decak kagum bagi yang melihatnya. kurang lebih Mods itu memodernkan vespa lewat dandanan pengendaranya yang stylish dan up to date.
Mods memiliki logo tersendiri yang menjadi identitas para Mods. Logo yang sangat sederhana dan pasti sering kita lihat di jalanan atau pernak-pernik vespa.
logo mods
Kebersamaan Antara komunitas vespa satu sama lain yang tercipta karena kecintaan terhadap motor scooter vespa. Sekelompok orang-orang hidup bersama sedemikian rupa sehingga merasakan bahwa kelompok tersebut dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang utama. Artinya, ada ikatan sosial yang kuat di antara mereka, pada satu tertentu. Solidaritas adalah mempunyai atau memperlihatkan perasaan bersatu, senasib, sehina, semalu dan sebagainya Solidaritas juga bisa diartikan sebagai tingkat kekompakan dan rasa memiliki, serta pandangan positif para anggota kelompok terhadap kelompok mereka sendiri.
Demam vespa di tanah air sangat di pengaruhi oleh vespa Congo. Vespa diberikan sebagai penghargaan oleh pemerintah Indonesia terhadap pasukan penjaga perdamaian Indonesia yang bertugas di Congo saat itu. Setelah banyak vespa Congo berkeliaran di jalanan, mulailah vespa menjadi salah satu pilihan kendaraan roda dua di Indonesia. Importir lokal turut mendukung perkembangan vespa di tanah air.
vespa
Kecintaan mereka terhadap vespa juga ditunjukan dengan menggunakan vespa kemana pun ia pergi walaupun sering bermasalah di jalan dan menghabiskan banyak biaya untuk merawatnya, mereka masih saja menggunakan vespa tersebut. Mereka terlihat bangga memiliki vespa sehingga muncul pepatah unik “jangan ngaku kaya kalau belum punya vespa”. Disisi lain, faktor yang melatar belakangi rasa solidaritas diantara sesama pengguna vespa adalah kesadaran mereka sebagai makhluk sosial, komunitas vespa mengakui keberadaannya sebagai mahkluk yang terlahir hidup dengan bantuan orang lain dan tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. oleh karena itu mereka menjunjung tinggi rasa saling menghormati dan tolong menolong khususnya diantara sesama pengguna vespa. Dalam hal ini, rasa solidaritas antara pengguna vespa semakin terpupuk dengan adanya kesamaan dalam mengendarai vespa. Mereka sama-sama mengetahui bagaimana suka dukanya memiliki vespa sehingga jika melihat pengguna vespa lain yang mengalami kesulitan maka mereka secara spontan akan terpanggil untuk menolongnya.
menolong
Ryan (19) pernah memiliki pengalaman yang sangat unik sebelum mengendarai vespa “jadi saat itu saya sama temen saya lagi di fly over daerah gudang peluru. Tiba-tiba vespa temen saya di senggol sama motor Ninja dan itu jatohnya sangat parah sehingga dalam kondisi ngga bisa dinyalakan. Kebetulan pada saat itu ada anak Harley Davidson lewat dan nanya vespa temen saya kenapa bisa begitu. Setelah tau, temen saya di bonceng untuk nyari bengkel terdekat dan syukurnya kita dapet bengkel di tebet. Disitu saya ngga nyangka aja kalau vespa ngga cuma dibantu sesama saja tapi sama kendaraan jenis lain juga”
Gaya hidup komunitas vespa lebih berorientasi pada kebebasan. Ekspresi gaya hidup komunitas vespa ditampilkan melalui penampilan para scooterist, seperti cara berbusana, gaya rambut, gaya berbicara, dan kebiasaan yang tampak dari para scooterist serta model vespa yang mereka naiki. Solidaritas dalam komunitas vespa masuk dalam solidaritas sosial mekanik, dimana didasarkan atas persamaan, kepercayaan dan kesetiakawanan. Hal ini sejalan dengan prinsip yang dijalankan oleh komunitas vespa, dimana tidak ada kelompok-kelompok di dalamnya. Artinya dalam komunitas vespa semua sama tidak ada yang di istimewakan. Rasa solidaritas terhadap sesama scooterist diwujudkan dalam kesetiakawanan yang erat dalam komunitas vespa. Kesetiakawanan ini kemudian diwujudkan para scooterist dengan perilaku yang selalu peduli terhadap sesama scooterist.
Bukankah banyak saudara lebih baik daripada banyak musuh? Ingat, beretika di jalan dengan tidak ugal-ugalan bukan saja baik untuk keselamatan diri sendiri, tetapi baik pula untuk keselamatan sesama pengguna jalan raya. Pengguna jalan itu bukan saja para pengendara kendaraan beroda, tapi di sana ada juga para pejalan kaki yang semakin tersisihkan karena trotoar tempat mereka banyak salah fungsi.

MAU LU VESPA AJA, LO TETEP SAUDARA GUA MEN !!!

Sumber : http://sharingdisini.com/2015/01/21/satu-vespa-sejuta-saudara/

Rabu, 06 April 2016

Bung Tomo adalah pahlawan yang berasal dari kota Surabaya. Beliau memiliki jasa besar terhadap upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia, yaitu pada saat melawan penjajah yang ingin kembali menjajah Indonesia tepatnya di kota Surabaya. Beliau berhasil menjadi orator dan membakar semangat arek-arek Suroboyo untuk melawan kembalinya penjajah yang kita kenal dengan pertempuran 10 November 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan.


Biodata Bung Tomo

Nama Lengkap : Sutomo
Tempat Lahir : Surabaya, Jawa Timur
Tanggal Lahir : 03 Oktober 1920
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Dikenal : Sebagai Pahlawan Indonesia

Biografi Bung Tomo Pahlawan Indonesia


Kehidupan

Bung Tomo lahir pada 3 Oktober 1920 di Surabaya, Jawa Timur. Sutomo lebih dikenal dengan nama Bung Tomo oleh rakyat. Bung Tomo dibesarkan dalam keluarga kelas menengah, dan juga keluarga yang sangat menghargai dan menjunjung tinggi pendidikan. Ayahnya bernama Kartawan Tjiptowidjojo adalah seorang kepala keluarga dari kelas menengah. Ia pernah bekerja sebagai pegawai pemerintahan, sebagai staf pribadi di sebuah perusahaan swasta, sebagai asisten di kantor pajak pemerintah, dan pegawai kecil di perusahan ekspor-impor Belanda. Bung Tomo mengaku mempunyai pertalian darah dengan beberapa pendamping dekat Pangeran Diponegoro. Ibunya berdarah campuran Jawa Tengah, Sunda, dan Madura.

Bung Tomo suka bekerja keras untuk memperbaiki keadaan agar menjadi lebih baik. Pada saat usia 12 tahun, ketika ia terpaksa meninggalkan pendidikannya di MULO, Bung tomo melakukan berbagai pekerjaan kecil-kecilan untuk mengatasi dampak depresi yang melanda dunia saat itu. Belakangan ia menyelesaikan pendidikan HBS-nya lewat korespondensi, namun tidak pernah resmi lulus.

Di usia muda Bung Tomo aktif dalam organisasi kepanduan atau KBI. Bung Tomo kemudian bergabung dengan KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Sutomo menegaskan bahwa filsafat kepanduan, ditambah dengan kesadaran nasionalis yang diperolehnya dari kelompok ini dan dari kakeknya, merupakan pengganti yang baik untuk pendidikan formalnya. Pada usia 17 tahun, ia menjadi terkenal ketika berhasil menjadi orang kedua di Hindia Belanda yang mencapai peringkat Pandu Garuda.

Bung Tomo memiliki minat pada dunia jurnalisme. Ia pernah bekerja sebagai wartawan lepas pada Harian Soeara Oemoem di Surabaya pada tahun 1937. Setahun kemudian, ia menjadi Redaktur Mingguan Pembela Rakyat serta menjadi wartawan dan penulis pojok harian berbahasa Jawa, Ekspres, di Surabaya pada tahun 1939.

Pada masa pendudukan Jepang, Bung Tomo bekerja di kantor berita tentara pendudukan Jepang, Domei, bagian Bahasa Indonesia untuk seluruh Jawa Timur di Surabaya pada tahun 1942-1945. Saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dikumandangkan, beliau memberitakannya dalam bahasa Jawa bersama wartawan senior Romo Bintarti untuk menghindari sensor Jepang. Selanjutnya, beliau menjadi Pemimpin Redaksi Kantor Berita Antara di Surabaya.

Perjuangan Pertempuran Surabaya 10 November 1945 
Pada tahun 1944 ia menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru yang disponsori Jepang, hampir tak seorang pun yang mengenal dia. Namun semua ini mempersiapkan Bung Tomo untuk menjalankan peranannya yang sangat penting.

Pada 19  September 1945  sebuah insiden terjadi di Hotel Yamato, Surabaya. Sekelompok orang Belanda memasang bendera mereka. Rakyat marah. Seorang Belanda tewas dan bendera merah-putih-biru itu diturunkan. Bagian biru dirobek, tinggal merah-putih, yang langsung dikibarkan.

Di Jakarta, pasukan Sekutu datang pada 30 September 1945. Para serdadu Belanda ikut rombongan. Bendera Belanda berkibar di mana-mana. Saat itu, Bung Tomo masih berstatus wartawan kantor berita ANTARA. Ia juga kepala bagian penerangan Pemuda Republik Indonesia (PRI), organisasi terpenting dan terbesar di Surabaya pada saat itu.

Di Jakarta, Bung Karno meminta para pemuda untuk menahan diri, tak memulai konfrontasi bersenjata. Bung Tomo kembali ke Surabaya. "Kita (di Surabaya) telah memperoleh kemerdekaan, sementara di ibukota rakyat Indonesia terpaksa harus hidup dalam ketakutan," katanya seperti dicatat sejarawan William H. Frederick dari Universitas Ohio, AS.
Pada bulan Oktober dan November 1945, ia menjadi salah satu Pemimpin yang sangat penting, karena ia berhasil menggerakkan dan membangkitkan semangat rakyat Surabaya, yang pada waktu itu Surabaya diserang habis-habisan oleh pasukan Inggris yang mendarat untuk melucutkan senjata tentara pendudukan Jepang dan membebaskan tawanan Eropa. 

Pada 9 November dikeluarkannya ultimatum yang ditunjukkan kepada para staf Gubernur Soerjo yang berbunyi, pertama, seluruh pemimpin rakyat Surabaya harus menyerahkan diri paling lambat pukul 18.00 di hari itu dengan tangan di atas kepala. Kedua, seluruh senjata harus diserahkan. Lalu, pembunuh Mallaby menyerahkan diri. Jika kedua hal tersebut diabaikan, Sekutu bakal mulai menyerang pada pukul 06.00 keesokan harinya. Seperti ultimatum terdahulu, pamflet berisi ultimatum disebar lewat udara. Jika tidak dipatuhi, pada 10 November mulai pukul 06.00, Inggris akan mulai menggempur.

Pertempuran di Surabaya, 10 November 1945, Bung Tomo tampil sebagai orator ulung di depan corong radio, membakar semangat rakyat untuk berjuang melawan tentara Inggris dan NICA-Belanda. 


Bunyi Pidato Bung Tomo

Berikut ini bunyi dari pidato Bung Tomo yang pada saat itu berhasil membakar semangat para arek-arek Suroboyo untuk melawan sekutu demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Bismillahirrohmanirrohim..
Merdeka!!!
Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya. Kita semuanya telah mengetahui. Bahwa hari ini tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua. Kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan, menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangan tentara Jepang. Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan. Mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera putih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka.
Saudara-saudara.
Di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan bahwa rakyat Indonesia di Surabaya.
Pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku, pemuda-pemuda yang berasal dari Sulawesi, pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali, pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan, pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera, pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini. Di dalam pasukan mereka masing-masing. Dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung.
Telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol. Telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.
Hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara. Dengan mendatangkan Presiden dan pemimpin-pemimpin lainnya ke Surabaya ini. Maka kita ini tunduk untuk memberhentikan pertempuran. Tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri. Dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya.
Saudara-saudara kita semuanya. Kita bangsa indonesia yang ada di Surabaya ini akan menerima tantangan tentara Inggris itu, dan kalau pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya. Ingin mendengarkan jawaban rakyat Indonesia. Ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini. Dengarkanlah ini tentara Inggris.
Ini jawaban kita. Ini jawaban rakyat Surabaya. Ini jawaban pemuda Indonesia kepada kau sekalian.
Hai tentara Inggris !
Kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu. Kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu. Kau menyuruh kita membawa senjata2 yang telah kita rampas dari tentara jepang untuk diserahkan kepadamu. Tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada tetapi inilah jawaban kita. Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah. Yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih. Maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga.
Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah keadaan genting!
Tetapi saya peringatkan sekali lagi. Jangan mulai menembak, baru kalau kita ditembak, Maka kita akan ganti menyerang mereka itulah kita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka.
Dan untuk kita saudara-saudara.
Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: merdeka atau mati!
Dan kita yakin saudara-saudara.
Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita, sebab Allah selalu berada di pihak yang benar. Percayalah saudara-saudara. Tuhan akan melindungi kita sekalian.
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
Merdeka!!!
Biografi Bung Tomo Pahlawan Indonesia

Setelah Kemerdekaan

Bung Tomo sempat terjun dalam dunia politik pada tahun 1950, dan kemudian menghilang dari panggung politik karena ia tidak merasa bahagia terjun di dunia politik. Pada akhir masa pemerintahan Soekarno dan awal pemerintahan Suharto yang mula-mula didukungnya, Sutomo kembali muncul sebagai tokoh nasional.
Pada awal tahun 1970, ia kembali dan mempunyai pandangan pendapat yang berbeda dengan pemerintahan Orde Baru. Ia berbicara dengan keras terhadap program-program yang dijalankan oleh Suharto sehingga pada 11 April 1978 ia ditahan oleh pemerintah Indonesia yang tampaknya khawatir akan kritik-kritiknya yang keras tersebut. Baru setahun kemudian ia dilepaskan oleh Suharto.

Akhir Hidup

Pada 7 Oktober 1981 Bung Tomo meninggal dunia di Padang Arafah, saat sedang menunaikan ibadah haji. Berbeda dengan tradisi untuk memakamkan para jemaah haji yang meninggal dalam ziarah ke tanah suci yang harus dimakamkan di tanah suci, tapi jenazah Bung Tomo dibawa kembali ke tanah air dan dimakamkan bukan di sebuah Taman Makam Pahlawan, melainkan di Tempat Pemakaman Umum Ngagel di Surabaya.
Biografi Bung Tomo Pahlawan Indonesia

Gelar Sebagai Pahlawan Indonesia

Setelah pemerintah didesak oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Fraksi Partai Golkar (FPG) agar memberikan gelar pahlawan kepada Bung Tomo pada 9 November 2007. Akhirnya gelar pahlawan nasional diberikan ke Bung Tomo bertepatan pada peringatan Hari Pahlawan tanggal 10 November 2008. Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Kabinet Indonesia Bersatu, Muhammad Nuh pada tanggal 2 November 2008 di Jakarta.

Penutup

Sejarah mencatat bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya yang terdiri atas berbagai suku bangsa sangat dahsyat. Tidak ada rasa takut menghadapi tentara Inggris yang bersenjata lengkap. Tanggal 10 November kita kenang sebagai Hari Pahlawan. Bung Tomo terutama dikenang karena seruan-seruan pembukaannya di dalam siaran-siaran radionya yang penuh dengan emosi.
 
 
 
SUMBER : http://www.biografipedia.com/2015/06/biografi-bung-tomo-pahlawan-indonesia.html

Resep Bahan Gulai Paku

Resep Bahan Gulai Paku :

  • daun pakis muda 500 gram, siangi
  • santan 500 ml
  • santan kental 250 ml
  • udang 200 gram, kupas
  • petai 1 papan (bisa pakai/tidak)
  • serai 1 batang, memarkan
  • lengkuas 2 cm, memarkan
  • asam kandis 3 buah
  • daun ruku-ruku atau daun kemangi 30 lembar
Resep Bumbu Halus Gulai Paku :
  • cabe merah 15 buah
  • bawang merah 10 butir
  • bawang putih 3 siung
  • kunyit 2 cm
  • jahe 2 cm
  • garam secukupnya
Cara Membuat Gulai Paku :
  1. Cuci daun pakis yang sudah disiangi, tiriskan.
  2. Campur santan dengan bumbu halus, serai, lengkuas, petai, dan asam kandis hingga harum.
  3. Masukkan udang, masak hingga berubah warna dan matang. Tunggu mendidih sekali lagi, masukkan santan kental, masak terus sambil diaduk hingga mendidih.
  4. Terakhir masukkan daun pakis, masak hingga bumbu meresap dan kuah agak mengental, angkat. Sajikan.


SUMBER : http://masakan-padang-minang-kabau.blogspot.co.id/p/resep-bahan-rujak-buah-1-buah-bengkuang.html

Profil Wayang Mahabrata

Wayang Mahabharata 1

CURUG NANGKA

Kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman saya selama liburan kelulusan sekolah
Di awal bulan yaitu bertepat pada tanggal 15 mei saya berkunjung ke tempat wisata di bogor yaitu nama tempat wisatanya ialah curug nangka. Oiya saya lupa memperkenalkan diri saya, nama saya Jamhari Yusuf, saya biasa di panggil kalo temen kampus jems, kalo di panggil temen rumah..cup, dan kalo aslab di bengkel biasanya manggil kingkong-_-, tapi itu seterah kalian mau manggil saya siapa hehe..

Perjalanan saya dimulai pada jam 9 pagi saya berkumpul dulu sebelum berangkat berdoa dulu agar di perjalanan nantinya agar tidak terjadi apa apa, se usai berdoa kami jalan bersama ke stasiun durenkalibata, dari rumah ke stasiun jalan kaki yaa itung itung irit ongkos hehe, setelah sampai di stasiun saya naik kereta ke arah bogor. Setiba di bogor yaitu sekitar pukul jam 1 siang, saya tidak mau sesampainya disana telat, lalu saya transit naik angkot dari stasiun sampai di bawah kaki gunung yaitu curug nangka, lalu sayaa harus berjalan kaki ke tempat curugnya, lumayan jauh sekitar ada 2km di tambah lagi jalur menuju curugnya berbahaya jadi kami semua harus berhati hati untuk sampai tujuan sesampainya saya di curug nangka, saya istirahat sejenak di pondok sebelum memasang tenda dan bikin api unggun, say sampai di curug sekitar pukul jam 2an.

Setelah istirahat saya saya mulai memasang tenda dan mencari kayu bakar untuk di bakar malam hari, setelah saya memasang tenda. Saya tidak mau melewatkan moment ini yaitu mandi dan berenang di curug itu, ternyata curugnya tidak cuman 1 tetapi ada 4 curug yang terdapat dalam 1 tempat. Saya melompat di curug yang tidak terlalu tinggi, tetapi kedalaman nya lumayan sekita dua setengah meter, airnya sangat dingin sekali, tetapi saya juga takut juga ternyata disana ada hewan liarnya yaitu monyet, monyet itu juga turun kalau di sore hari, jadi saya tidak mungkin berlama lama disana karena badan saya juga sudah kedinginan, jadi saya mandi dan setelah mandi saya menghangatkan diri membakar api unggun untuk mempersiapkan untuk nanti malam biar malam nanti akan terasa seru.
Malam telah tiba, tenda sudah siap dan juga api unggun sudah menyala. Malam terasa seru, ada yang bernyanyi dan ada juga yang usil usilan. Se iring malam berjalan pada mengantuk semua, lalu tidur dengan tenang, nyamuk yang di tengah hutan terasa tidak ada karna ada asap bekas api unggun itu tersebut. Lalu ke esokan pagi kami semua berang lagi dan mandi, setelah itu berberes untuk pulang kembali kerumah, sebelum kami semua balik kami membersihkan bekas semalam tadi api unggun se usai bersih bersih lalu kami berdoa agar selamat sampai tujuan, dan kami berangkat ke terminal untuk ke stasiun, sesampai di stasiun kami kembali berjalan hingga dirumah, nah sekian cerita saya ke curug nangka. TERIMA KASIH.